Dari Hati Sampai ke Hati


Berawal dari niat hingga ke penyampaian. Ingin sekali rasanya bisa mengajak banyak orang kembali ke jalan kebaikan. Ya, sudah menjadi kewajiban kita untuk saling mengingatkan antar sesama muslim, tidak boleh apatis. Walaupun kita sudah berada di jalan yang benar, tetapi kita membiarkan sebuah kemungkaran terjadi, itu merupakan hal yang sia-sia. Seperti dalam firman-Nya dalam Surah Al-Asr ayat ke-3 :
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-Asr 103 : 3)
Tiba-tiba terlintas dipikiran kita, bagaimana cara mengajak seseorang itu agar bisa kembali ke dalam kebaikan ? 

Suatu hari saya mendengarkan ceramah singkat dari salah seorang ustad di youtube dan di video itu sedang dalam sesi tanya jawab. Lalu, seorang ukhti bertanya seperti ini,

"Ustad, saya ingin bertanya, alhamdulillah saya sudah memulai hijrah saya semenjak saya pindah ke sini. Lalu, saya butuh seorang teman yang bisa diajak untuk bersama-sama bisa hijrah kembali ke jalan-Nya. Bagaimana tips dari ustad untuk bisa mengajak teman kita berhijrah ?"

Ini salah satu bentuk problema yang banyak dihadapi banyak orang dalam mengajak orang lain untuk bisa berhijrah. Banyak tiba-tiba hal yang dipikirkan ketika mencoba untuk mengajak orang lain untuk berhijrah seperti, takut di kata-katain, dibilang sok alim, nggak diterima dakwahnya, dan masih banyak lagi. Padahal, dalam hal berdakwah kewajiban kita hanya sebatas menyampaikan. Masalah diterima atau tidak itu sudah menjadi pilihan bagi orang tersebut. Tetapi, jika tidak diterima dakwah kita tentulah kita akan merasa kecewa.

Ustad tersebut pun memberikan salah satu kunci rahasianya yaitu sampaikan dari hati. Ketahuilah, bahwa sesuatu yang disampaikan melalui hati akan masuk ke dalam hati. Kita luruskan kembali niat kita dalam menyampaikan kebaikan kepada orang lain. Akan sangat jelas berbeda ketika kita menyampaikan dengan cara sedikit memaksa atau marah-marah dengan cara kita menyampaikan dengan hati kita yang tulus.

Hal lain yang harus diketahui ialah, hatinya ada di genggaman Allah. Kita hanya bisa membujuk dia untuk bisa kembali ke jalan yang benar. Pilihan tetap ada di hatinya. Oleh karena itu, ketika siang harinya kita sibuk, berusaha dengan keras untuk mengajaknya kembali, pada malam hari kita berdoa kepada Allah agar dibukakan pintu hatinya. Sebut namanya. Jangan bilang kepada dia kalau kita mendoakannya agar doa kita cepat dikabulkan oleh-Nya.

Ingatlah teman-teman, dakwah itu juga salah satu bentuk cinta kita kepada sesama saudara muslim kita.Luruskan kembali niat kita. Tuluskan kembali niat kita. Ingatlah hatinya ada di genggaman-Ny a. Jangan berputus asa untuk terus bisa mengajaknya kembali ke jalan kebaikan. Tetaplah bersemangat untuk menebar kebaikan di muka bumi ini.


- Kevin Ardivan

0 comments:

Posting Komentar

My Instagram